BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM...
ASSALAMUALAIKUM WR. WB....
Pengertian
al-Quran, Hadits Qudsi, dan Hadits Nabawi
ASSALAMUALAIKUM WR. WB....
Selanjutnya disini saya akan menambahkan postingan yang bisa dijadikan materi bagi temen-temen yang jurusan keagamaan maupun umum yang memperdalami ILMU HADIST, YAKKK mari simak berikut ini atau dibawah ini.....!!!
1.
Pengertian al-Qur'an
Para ulama
berbeda pendapat terkait dengan pengertian al-Quran dari segi etimologi.
Muhammad Ali Daud dalam kitab Ulum al-Quran wa al-Hadits, menyebutkan
enam pendapat berkenaan pengertian al-Quran dari segi etimologi ini, yaitu:
a)
Imam Syafi’i
berpendapat bahwa al-Quran merupakan nama yang independent, tidak
diderivasi dari kosakata apapun. Ia merupakan nama yang khusus digunakan untuk
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
b)
Menurut Imam
al-Fara’ kata al-Quran diderivasi dari noun (kata benda) qarain,
bentuk jama’ (plural) dari qarinah yang mempunyai arti indikator.
Menurutnya, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad disebut dengan
al-Quran karena sebagian ayatnya menyerupai sebagian ayat yang lain, sehingga
seakan-akan ia menjadi indikator bagi sebagian ayat yang lain tersebut.
c)
Imam
al-Asy’ari dan sebagian ulama yang lain menyatakan bahwa kata al-Quran
diderivasi dari masdar (abstract noun, kata benda abstrak) qiran
yang mempunyai arti bersamaan atau beriringan. Menurut mereka, firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad disebut dengan al-Quran karena surat,
ayat, dan huruf yang ada di dalamnya saling beriringan.
d)
Imam
al-Zajaj berpendapat bahwa kata al-Quran diderivasi dari noun (kata
benda) qur-u yang mempunyai arti kumpulan. Menurut al-Raghib, firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dinamakan dengan al-Quran karena ia
mengumpulkan intisari beberapa kitab yang diturunkan sebelum al-Quran.
e)
Sebagian
ulama mutaakhirin tidak sependapat dengan pandangan yang menyatakan
bahwa al-Quran bersumber dari fi’il (verb, kata kerja) qaraa
yang mempunyai arti mengumpulkan dengan dalil firman Allah:
إِنَّ
عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya”. (Q. S
al-Qiyamah: 17).
Menurut
mereka, kata kerja qaraa mempunyai arti memperlihatkan atau memperjelas.
Dengan demikian, orang yang sedang membaca al-Quran berarti ia sedang
memperlihatkan dan mengeluarkan al-Quran.
f)
Menurut
al-Lihyani kata al-Quran diderivasi dari fi’il qaraa yang mempunyai arti
membaca. Oleh karena itu, kata al-Quran merupakan masdar yang sinonim
dengan kata qiraah. Pendapat ini merupakan pendapat yang paling kuat.
Adapun
definisi al-Quran secara terminologi adalah Firman Allah yang berbahasa Arab,
dapat melemahkan musuh, diturunkan kepada Nabi Muhammad, ditulis di dalam
mushaf, dan ditranformasikan secara tawattur
serta membacanya termasuk ibadah.Contoh
wahyu al-Quran adalah:
قل هو الله
احد الله الصمد لم يلد ولم يولد إلخ .سورة الاخلاص
2.
Pengertian Hadits Qudsi
Secara
etimologi Hadits Qudsi merupakan nisbah
kepada kata Qudsi
yang mempunyai arti bersih atau suci.
Sedangkan secara terminologis, pengertian hadits qudsi terdapat dua
versi. Yang pertama hadits qudsi merupakan kalam Allah SWT (baik dalam
sturiktur maupun substansi bahasanya), dan Nabi hanya sebagai penyampai Yang
kedua hadits qudsi adalah perkataan dari Nabi, sedangkan isi dari perkataan
tersebut berasal dari Allah SWT. Maka dalam redaksinya sering memakai قال الله
تعالى. .
3.
Pengertian Hadits Nabawi
Adapun
menurut istilah, pengertian hadis nabawi ialah apa saja yang disandarkan kepada
Nabi SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, maupun sifat. Contoh
hadist nabawi yang berupa perkataan (qauli) misalnya perkataan Nabi SAW,
انما الاعمال بالنية.......... . اخرجه البجخارى فى صحيحه
Contoh hadist berupa perbuatan (fi'li) ialah
كان النبي اذا اراد ان ينام وهو جنب
غسل فرجه وتوضأ للصلاة. حديث عائشة
Contoh
hadist berupa ketetapan (taqriri) ialah
ان خالته اهدت الى رسول الله سمنا واضبا واقطا فاكل من
السمن والاقط واكل على مائدته
, ولو كان حراما مااكل على مائدة رسول الله. حدبث ابن عباس
Contoh hadist berupa sifat (wasfi) ialah
كان رسول الله ربعة ليس بالطويل
ولابالقصر حسن الجسم... الخ . حديث انس ابن مالك
Setelah kita
mengetahui masing-masing dari definisi al-Quran, Hadits Qudsi, dan Hadits
Nabawi, maka ada baiknya kita juga membahas tentang perbedaan ketiga hal
tersebut. Perbedaan antara al-Quran dengan Hadits Qudsi:
Ø Al-Quran
mampu mengungguli sastra Arab yang waktu itu merupakan sastra yang terbaik,
sehingga orang Arab tidak mampu membuat karya sastra
yang seindah dan sebaik al-Quran, walaupun hanya satu surat. Tidak demikan
halnya dengan Hadits Qudsi.
Ø Lafadz dan
arti al-Quran berasal dari Allah. Sedangkan Hadits Qudsi, artinya berasal dari
Allah, akan tetapi lafadznya dari Nabi Muhammad.
Ø Tidak boleh
meriwayatkan al-Quran secara makna. Adapun Hadits Qudsi, boleh meriwayatkannya
secara makna.
Ø Al-Quran
tidak boleh dipegang oleh orang yang mempunyai hadats. Al-Quran juga
tidak boleh dibaca oleh orang yang mempunyai hadats besar. Dua larangan
ini tidak berlaku di dalam Hadits Qudsi.
Ø Al-Quran
harus dibaca di dalam shalat. Sedangkan Hadits Qudsi, apabila dibaca di dalam
shalat maka dapat menyebabkan shalat menjadi batal.
Ø Al-Quran
ditransformasikan secara tawattur. Oleh karena itu, ia berstatus qath’i
al-tsubut. Adapun mayoritas Hadits Qudsi ditransformasikan secara ahad
(individual), sehingga ia berstatus dhanni al-Tsubut.
Ø Orang yang
mengingkari al-Quran terkategorikan sebagai orang kafir, karena al-Quran
bersifat qath’i al-Tsubut. Sedangkan orang yang mengingkari Hadits Qudsi
tidak dianggap orang kafir, karena Hadits Qudsi bersifat dhanni al-Tsubut.
Ø Membaca
al-Quran termasuk ibadah. Satu huruf al-Quran sebanding dengan 10 kebaikan. Hal
ini tidak berlaku pada Hadits Qudsi.
Ø Di dalam
al-Quran terdapat penamaan ayat dan surat untuk kalimat-kalimatnya. Tidak demikian
dengan Hadits Qudsi.
Ø Pebedaan
antara Hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi antara lain:
Ø Hadits
Nabawi dinisbahkan dan disampaikan oleh Nabi Muhammad. Adapun Hadits
Qudsi dinisbahkan kepada Allah. Nabi Muhammad hanya berstatus sebagai penyambung
lidah dari-Nya.
Ø Bentuk
Hadits Nabawi ada dua macam:
1. Tauqifi, yaitu hadits yang kandungannya diterima oleh Nabi Muhammad
melalui wahyu, kemudian beliau sampaikan kepada umatnya. 2. Taufiqi,
yaitu hadits yang tercipta murni dari pemahaman Nabi Muhammad terhadap
al-Quran, atau dari perenungan dan ijtihad beliau.
Adapun keseluruhan kandungan Hadits Qudsi bersumber dari Allah.
Contoh
hadits Qudsi adalah
عن النبي
قال, قال الله تعالى ثلاثه انا خصمهم يوم القيامه... الخ.رواه ابو هريرة
SEKIAN
Semoga bermanfaat n wa sukran kasir atas kunjungannya dan perhatian
BY: ROHIMAL KHAIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar